Proses Pasca Panen Kulit Kayu Manis


Proses Pasca Panen Kulit Kayu Manis

Proses Pasca Panen Kulit Kayu Manis

Kayu manis merupakan sebuah kayu yang hanya diambil kulitnya sebagai bumbu penyedap makanan, tidak hanya digunakan sebagai penambah bumbu pada makanan saja kulit kayu manis ini juga dibuat sebagai obat untuk mencegah beberapa macam penyakit seperti kangker, penurunan gula darah, dan juga sebagai penurun kolestrol dalam tubuh.

Dalam beberapa tahun ini kayu manis sudah banyak dikembangkan menjadi produk yang bernilai tinggi seperti minyak atsiri, sehingga kebutuhannya cenderung meningkat setiap tahun oleh karena itu kayu manis sekarang banyak yang membudidayakannya.

Sebelum kayu manis dapat digunakan tentunya kayu manis harus di panen dan juga diolah terlebih dahulu. Nah pohon kayu manis yang siap dipanen yaitu pohon kayu manis yang sudah memasuki umur 7-8 tahunan. Pada umur tersebut pohon kayu manis sudah mumpunyai ciri-ciri kulit yang berwarna cokelat tua, padat dan keras, warna daun sudah hijau tua dan terdapat totol warna putih.

Proses pasca panen kayu manis merupakan hal yang paling penting karena jika dilakukan secara asal-asalan maka akan berpengaruh pada hasil panennya. Setelah ini kita akan membahas proses pasca panen kayu manis :

1. Pengulitan kayu manis

Kayu manis yang sudah di ambil dari pohonnya kemudian akan memasuki proses pengulitan, proses pengulitan kayu manis ini yaitu proses pemisahan kayu dengan kulitnya karena kayu manis hanyalah kulitnya saja yang di ambil atau digunakan.

2. Pembersihan

Setelah melakukan proses pengulitan kayu manis kemudian dibersihkan dari kotoran seperti jamur atau lumut yang menempel pada kulit kayu manisnnya, proses ini agar kulit kayu manis ini bersih dan siap diolah lebih lanjut.

3. Pengeringan

Jika sudah dibersihkan maka kulit kayu manis akan memasuki tahap pengeringan, proses pengeringan kulit kayu manis dapat menggunakan panasnya sinar matahari biasnya pengeringan secara alami ini membutuhkan waktu selama 2 atau 3 hari tergantung dengan kondisi cuaca pada hari itu.

Proses pengeringan ini bertujuan agar dapat menurunkan kadar air pada kulit kayu manisnya. Biasanya kulit kayu manis yang sudah benar-benar kering akan berubah warna, dari warnanya yang pada awalnya cokelat tua akan menjadi warna cokelat cerah atau cokelat muda.

4. Sortasi Pertama

Setelah kulit kayu manis sudah dinyatakan kering maka akan memasuki sortasi yang pertama yaitu monyortir berdasarkan dari bentuk fisik, ukuran dan juga lurusnya kulit kayu manis tersebut. Dari segi fisiknya kulit kayu manis yang akan dipilih yaitu tidak memiliki cabang dan kayu manis yang menggulung dari satu sisi bukan dari dua sisi yang berlawanan.

Biasanya kulit kayu manis yang dipilih yaitu kulit kayu manis paling tidak memiliki ukuran 50-60 cm dengan ketebalan 1-2 mm, yang pastinya kulit kayu manis memiliki kulit yang panjang.

5. Pemotongan

Berikutnya memasuki proses pemotongan, kulit kayu manis akan dipotong dengan ukuran panjang 8 cm, tujuan pemotongan ini yaitu untuk menyesuaikan atau menyeragamkan sesuai dengan ukuran kulit kayu manis.

6. Sortasi Kedua

Tahap sortasi kedua ini yaitu agar lebih memastikan kulit kayu manis mempunyai ukuran yang seragam sebelum memasuki tahapan berikutnya.

7. Pengepakan

Setelah melewati tahapan di atas maka tahap selanjutnya yaitu pengemasan atau pengepakan, kulit kayu manis yang sudah memenuhi syarat akan dikemas dalam kotak atau karung yang memiliki kapasitas 20 kg.

8. Penyimpanan

Proses penyimpanan kulit kayu manis yang sudah dikemas dalam wadah akan disimpan pada tempat yang tidak lembab dan suhu yang tepat, sebelum menyimpan sebaiknya lantai di alasi dengan kayu, tujuan ini yaitu agar wadah yang berisi kulit kayu manis tidak langsung bersentuhan dengan lantai.